PKM PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN GIZI KURANG BAYI USIA 0 - 12 BULAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RANOMUUT, KOTA MANADO

Authors

  • Henry M. F. Palandeng Universitas Sam Ratulangi Author
  • Ronald I. Ottay Universitas Sam Ratulangi Author

Keywords:

Gizi kurang, Bayi, Peran Ibu

Abstract

Masalah gizi di Indonesia meliputi masalah kekuragan gizi dan kelebihan gizi. Indonesia termasuk salah satu dari 17 negara dari 193 negara yang mempunyai 3 masalah gizi tinggi pada balita: stunting, wasting dan gemuk. Gizi yang kurang dan stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak, nantinya akan terjadi dampak negatif dalam kehidupan seperti penurunan intelektual, kerentanan penyakit, penurunan produktivitas terhadap kemiskinan dan risiko bayi berat lahir rendah.  Berdasarkan laporan penelitian gabungan tahun 2016 yang dilakukan oleh UNICEF, WHO dan ASEAN, Indonesia memiliki persentase yang sama untuk anak obesitas dan anak malnutrisi (gizi kurang/buruk), yaitu sebesar 12 persen. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, kondisi gizi anak telah menunjukkan perbaikan. Pada masalah stunting terjadi penurunan prevalensi pada anak balita dari 37,21% di tahun 2013 menjadi 30,79% tahun 2018.

Estimasi UNICEF baru-baru ini menunjukkan bahwa dengan tidak adanya Tindakan yang tepat waktu, jumlah anak yang mengalami wasting atau kekurangan gizi akut di bawah5 tahun dapat meningkat secara global sekitar 15 persen tahun ini karena COVID-19. Ini berarti ada peningkatan risiko wasting, suatu kondisi yang ditandai dengan berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, juga di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan pendapatan rumah tangga sehingga menjadi kurang mampu membeli makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka.

Mitra, dalam hal ini Pusat Pengembangan Anak (PPA) ID – 0127 Pengharapan Kelurahan Ranomuut, Manado merupakan lembaga non-pemerintahan yang bekerja sama  dengan Gereja Baptis Getsemani, Manado dalam mengembangkan pendidikan usia dini bagi anak-anak yang direkrut secara khusus. Permasalahan mitra terdapat beberapa hal yang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan dari anak di bawah lima tahun dimana salah satunya adalah belum mengenal dengan baik pengertian status gizi terutama gizi kurang pada tahap perkembangan anak di bawah lima tahun terlebih bayi usia 0 – 12 bulan. Melalui PKM ini, diharapkan akan adanya peningkatan pengetahuan dari ibu-ibu yang mengasuh bayi berusia 0 – 12 bulan dalam mencegah gizi kurang dan akan dapat mengurangi dampak risiko penyakit atau komplikasi di masa yang akan datang saat anak beranjak remaja sampai dewasa. Rencana yang akan dibuat adalah dengan pengukuran lingkar lengan atas dan IMT bagi bayi 0 – 12 bulan untuk melihat status gizi, memberikan kuesioner kepada para ibu untuk menilai tingkat pengetahuan sikap dan tindakan terhadap gizi kurang, dan memberikan promosi kesehatan tentang pencegahan gizi kurang pada Ibu dengan bayi usia 0 – 12 bulan di masa pandemi Covid-19.

Downloads

Published

2025-07-31